Part 1 Macam Macam Pengertian bahasa Indonesia dan Karakteristik Secara Ilmiah
Part 1 Macam Macam Pengertian Bahasa Indonesia Dan Karakteristik
A.
Karakteristik Bahasa
Bahasa
adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis,
beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di
antara karakteristik bahasa adalah arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan
manusiawi.
1.
Bahasa Bersifat Abitrer
Bahasa
bersifat arbitrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan
tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang
tersebut mengonsepi makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan
‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa
dijelaskan.
Meskipun
bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu
bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia
akan mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan
‘tumpukan kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep
yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
2.
Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa
bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun
dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut
Kamus UmumBahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia
hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata
tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.
3.
Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa
bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan
perubahan sewaktu-waktu yang dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada
tataran apa saja, misalnya: fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan
leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul,
tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi
4.
Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun
bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu
digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan
kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran
fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang
digunakan di Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga
bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab
Saudi.
5.
Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa
sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai
bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau
gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai
bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar.
Hewan tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan
bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.
B.
Karakteristik
Pembelajaran bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia,
baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Salah satu
alasannya, kemampuan berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh setiap peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mengingat sebagian besar iptek itu “terdokumentasi”dalam bentuk
referensi yang bermedia bahasa Indonesia.
Salah satu hal yang sangat urgen
kaitannya dengan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah bagimana caranya agar
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dapat berhasil dengan baik? Jawaban
untuk pertanyaan seperti itu tentu banyak sekali variasinya, mengingat banyak
faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia,.
Salah satunya adalah perlu adanya pemahaman mengenai karakteristik pembelajaran
bahasa Indonesia oleh praktisi pendidikan, khususnya guru pengampu mata
pelajaran bahasa Indonesia. Dengan memahami karakteristik pembelajaran
bahasa Indonesia, seorang guru paling tidak akan mampu (1) memilih bahan materi
yang tepat, (2) memilih metode dan strategi yang membuat proses pembelajaran
menjadi lebih hidup dan menyenangkan, dan sebagainya, serta pada muara akhirnya
adalah (3) dapat mengantarkan pada ketercapaian tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
Lalu, bagaimanakah karakteristik
pembelajaran bahasa Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan seperti itu tentu
harus dikaitkan dengan hakikat bahasa Indonesia sebagai sebuah bahasa dan
bahasa Indonesia sebagai suatu mata pelajaran.
1. Bahasa Indonesia sebagai Suatu Bahasa
Bahasa merupakan alat
komunikasi antarmanusia berupa bunyi simbol yang mengandung makna. Dengan
bahasa, manusia dapat mengaktualisasikan pikiran dan perasaannya, serta dapat
berinterakasi dengan sesamanya untuk berbagai keperluan hidup. Demikian pula
bahasa Indonesia, sebagai sebuah bahasa, peran dan fungsinya tidak akan jauh
berbeda dengan hal tersebut. Itulah sebabnya, pelaksanaan pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah harus mengaitkan dengan fungsi bahasa sebagai sarana
komunikasi. Oleh karena itu, pendekatan dan metode yang digunakan guru dalam
pembelajaran berpedoman pada fungsi bahasa tersebut, yaitu metode atau
pendekatan komunikatif.
Bahasa merupakan sebuah sistem. Di
dalam bahasa terdapat berbagai komponen yang membentuk sistem bahasa, di
antaranya adalah komponen pada tataran bunyi (fonologi), kata (morfologi),
kalimat (sintaksis), makna (semantik), dan sebagainya. Setiap komponen bukannya
berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan. Dengan memahami bahwa bahasa
Indonesia sebagai sebuah sistem, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah yang baik dilakukan secara terpadu (terintegrasi), bukan secara
terpisah-pisah (parsial). Keterpaduan itu tidak hanya lintas materi, bila perlu
lintas bidang atau lintas mata pelajaran.
Bahasa akan muncul salah satunya dipengaruhi oleh situasi atau konteks
tertentu. Faktor konteks ini akan turut memberi kontribusi dalam proses
“pembentukan makna” pada bentuk bahasa yang muncul. Sehubungan dengan hal
tersebut, kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang baik di sekolah dilakukan
tanpa meninggalkan konteks berbahasa. Dengan kata lain, pendekatan kontekstual
akan menjadi sebuah alternatif yang tepat untuk digunakan dalam praktik
pembelajaran bahasa Indonesia.
2.
Bahasa Indonesia sebagai Suatu Mata
Pelajaran di Sekolah
Bahasa Indonesia sebagai salah satu
mata pelajaran yang terdapat dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
termasuk KTSP, pada dasarnya adalah sebuah program pembelajaran yang
dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa (dan sastra) Indonesia di kalangan para peserta didik.
Mata pelajaran tersebut mengemban fungsi sebagai (1) sarana pembinaan kesatuan
dan kesatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam
rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan pengetahuan
dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi,
dan seni, (4) sarana penyebarluasan pemakaian bahasa dan sastra Indonesia yang
baik unutk berbagai keperluan, (5) sarana pengembangan penalaran, dan (6)
sarana pemahaman keberagaman budaya Indonesia melalui khasanah kesastraan.
Tujuan dan fungsi mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut akan menjadi pedoman
dan arah dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Di antara tujuan yang diemban oleh
mata pelajaran bahasa Indonesia adalah peserta didik memiliki keterampilan
dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara reseptif (membaca
dan menyimak) maupun secara produktif (berbicara dan menulis). Aspek keterampilan,
termasuk keterampilan berbahasa Indonesia, biasanya akan dimiliki seseorang
apabila ia rajin berlatih.
C.
Karakteristik
bahasa Indonesia Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah
merupakan salah satu bahasa Indonesia yang di gunakan dalam menulis karya
ilmiah. Sebagai bahasa yang di gunakan untuk memaparkan
fakta,konsep,prinsip,teori atau gabungan dari keempatnya,bahasa Indonesia
diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah,baik secara tertulis
maupun lisan.
Suparno
dkk. (1994: 2-14) menjelaskan bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu
(1) lugas dan jelas (2) objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5)
konsisten, (6) gagasan sebagai pangkal tolak.
1) Lugas
dan Jelas
Lugas diartikan
mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas, tidak berbelit-belit, mudah di
pahami, tidak diungkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak berbunga-bunga.
Jelas berarti
gemblang, tegas, dan tidak meragukan.
2) Objektif
Kalimat bahasa
Indonesia ilmiah di katakan objektif bila mengungkapkan sesuatu dalam keadaan
sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pemakainya. Ciri objektif
bermakna bahwa bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh bersifat subjektif, yakni
mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut
pandang orang lain secara umum.
3) Cendekia
Bahasa Indonesia
ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu digunakan untuk
mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Kalimat-kalimatnya
mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan
proposisi logika. Kecendekiaan juga tampak pada ketepatan dan kesaksamaan
penggunaan kata.
4) Ringkas
dan Padat
Bahasa keilmuan
berciri ringkas dan padat, artinya pemakaian unsur bahasa didalamnya hemat.
Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dalam mengungkapkan
gagasan dibuang.
Jika penggunaan unsur
bahasa sudah ringkas, kandungan gagasan yang diungkapkan menjadi padat. Dengan
demikian, cirri padat berkenaan dengan kepadaan gagasan yang terungkap.
Realisasi cirri
ringkas dan padat tidak hanya di tandai oleh penggunaan unsur-unsur bahasa
dalam kalimat, satuan bahasa yang serupa kalimat alam paragraf pun jika tidak
fungsional, dapat dihilangkan.
5) Konsisten
Bahasa Indonesia
berciri ilmiah berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat asas,
selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa serupa pembentukan kata dan
tata tulis (pengunaan ejaan dan tanda-tanda baca ) digunakan sesuai kaidah yang
berlaku konsisten.
Penggunaan istilah
dalam bahasa Indonesia ilmiah juga perlu dilakukan secara taat asas.
6) Gagasan
sebagai Pangkal Tolak
Gagasan menjadi
pangkal tolak bahasa Indonesia keilmuan. Oleh sebab itu kalimat-kalimat bahasa
keilmuan berorientasi pada kalimat pasif, bukan kalimat aktif.
Kalimat merupakan
bagian penting dalam penyampaian gagasan. Satuan bahasa yang lebih kecil dari
kalimat antara lain kata dan kelompok kata, tidak dapat dipakai sebagai alat
penyampai gagasan yang utuh sebab tidak mampu menampung gagasan yang lengkap.
Kalimat-kalimat yang
dipakai dalam sebuah karangan diusahakan sederhana, pendek-pendek, dan mudah
dipahami oleh pembaca. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.
Komentar
Posting Komentar